"Wih, selamat ya udah jadian!" atau "Akhirnya nikah juga, selamat menempuh hidup baru!" Kalimat-kalimat itu sering banget kita denger pas ada teman atau kenalan yang baru official pacaran atau naik ke jenjang pernikahan. Emang sih, itu momen bahagia dan patut dirayakan. Tapi, jujur aja nih ya, kadang ada anggapan terselubung kalau udah sampai di 'garis finish' pernikahan, semua masalah otomatis kelar dan cinta bakal abadi selamanya. Hmm, kayaknya kita perlu ngobrol lebih dalam soal ini deh.
Coba deh pikirin, status 'pacar' atau 'suami/istri' itu sebenarnya baru kayak tiket masuk ke arena yang lebih besar. Ibaratnya kayak kamu baru aja install game yang udah lama kamu incer. Seneng? Pasti! Tapi, keseruan yang sebenarnya, tantangan yang bikin kamu ketagihan, dan reward yang bikin kamu puas, itu semua ada di level-level berikutnya. Sama kayak hubungan, serious relationship atau pernikahan itu justru awal dari petualangan yang sesungguhnya.
Banyak yang kejebak sama pemikiran kalau 'udah dapat', ya udah. Ibaratnya kayak udah dapet skin keren di game, terus udah deh, gak perlu lagi effort buat mainnya. Padahal, justru di situlah letak kesalahannya. Hubungan itu dinamis, kayak cuaca yang bisa berubah-ubah. Hari ini cerah, besok bisa aja hujan badai. Kalau kamu gak siap dan gak punya 'payung' yang kuat, bisa-bisa hubunganmu terombang-ambing.
Komitmen yang sesungguhnya itu jauh lebih dalam dari sekadar janji di atas kertas atau cincin di jari. Komitmen itu adalah pilihan sadar yang kamu buat setiap hari, setiap waktu, untuk terus berinvestasi dalam hubunganmu. Ini tentang bagaimana kamu menunjukkan nilai (value) dirimu dan hubungan itu sendiri kepada pasanganmu, sehingga dia merasa beruntung dan punya alasan kuat untuk tetap bersamamu.
Bayangin gini deh, kenapa sih kita betah banget sama teman yang selalu ada buat kita, yang selalu ngertiin kita, yang bikin kita nyaman dan jadi diri sendiri? Karena mereka memberikan value itu dalam persahabatan. Nah, dalam hubungan romantis juga sama. Pasanganmu butuh merasa bahwa kehadiranmu memberikan dampak positif dalam hidupnya.
Gimana sih cara nunjukkin value itu? Gak melulu soal hadiah mewah atau janji-janji manis kok. Justru hal-hal kecil dan konsisten yang punya dampak paling besar:
Jadi, balik lagi ke judul kita, "Nikah Bukan Tujuan: Biar Doi Tetap Cinta Mati". Pernikahan itu memang bisa jadi salah satu milestone penting dalam hubungan, tapi bukan berarti itu adalah tujuan akhir yang setelahnya kamu bisa santuy dan gak perlu ngapa-ngapain lagi. Justru setelah menikah, tantangan dan dinamika hubungan akan semakin kompleks.
Kalau kamu cuma fokus buat 'menikah' tanpa mempersiapkan diri untuk 'menjalani pernikahan' itu sendiri, ya sama aja bohong. Ibaratnya kayak kamu cuma pengen dapet trophy tanpa menikmati proses game-nya. Trophy-nya mungkin ada di tangan, tapi kepuasan dan kebahagiaan yang sebenarnya bisa jadi hilang.
Intinya, biar doi tetap cinta mati sama kamu, kuncinya ada di usaha yang berkelanjutan. Tunjukkan value dirimu dan hubunganmu setiap hari. Jangan pernah berhenti untuk saling belajar, saling mendukung, dan saling mencintai. Anggap aja hubungan itu kayak tanaman yang harus terus kamu siram dan pupuk biar tetap tumbuh subur dan berbunga indah.
Jadi, buat kamu para remaja yang lagi menjalin hubungan serius atau bahkan yang udah punya rencana ke jenjang pernikahan, ingat baik-baik ya. Status itu penting, tapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana kamu mengisi status itu dengan tindakan nyata. Cinta sejati itu bukan datang tiba-tiba dan bertahan selamanya tanpa usaha. Cinta sejati itu butuh komitmen, komunikasi, pengertian, dan effort yang konsisten dari kedua belah pihak.
Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari karena menganggap remeh hal-hal kecil yang sebenarnya sangat berarti buat kelanggengan hubunganmu. Ingat, biar doi tetap cinta mati, kamu harus terus jadi alasan kenapa dia memilih untuk tetap bersamamu setiap hari. Semangat!