Konflik Iran-Israel adalah panggung gelap persaingan AS-China. AS mencoba menyelamatkan dolarnya lewat perang, tapi strateginya bumerang. Dolar terpukul, saham AS anjlok, sementara China diuntungkan besar.
Kisah Jokowi, paradoks yang terus bergulir, anomali yang selalu menang. Ia inspirasi: di tengah badai terhebat, dengan ketahanan dan kepercayaan, ia menari di atas fitnah menuju kemenangan. Misteri itu justru menjadikannya kian relevan.
Memperlihatkan keruntuhan hegemoni Barat, lahirnya poros kekuatan baru, dan hilangnya kepercayaan global.
"Akhirnya," bisik banyak orang, "akhirnya Iran membalaskan sakit hati dunia."
Di X, janji kebebasan bersuara dan cuan besar sering berhadapan dengan realita pahit. Antara profit dan etika, platform ini terperangkap inkonsistensi yang melelahkan.
Algoritma media sosial adalah mesin penguat ilusi. Ia menyajikan konten sesuai minat kamu. Tanpa sadar kamu akan terbawa arus echo chamber semakin jauh sampai akhirnya sudah terlambat. Berakhir di kecanduan sanjungan, sakit mental bahkan penjara.
Dalam masyarakat yang terbelah, tokoh seperti Jokowi bukan cuma pemimpin. Ia adalah simbol. Ia jadi layar proyeksi emosi rakyat—yang senang, kecewa, marah, putus asa. Semuanya diproyeksikan ke satu orang. Dan emosi kolektif itu sangat monetizable.
Akankah sawit tergantikan oleh tanaman lain yang mungkin lebih "hijau" atau lebih canggih? Atau justru dia bisa beradaptasi dan tetap jadi sumber rezeki bagi jutaan rakyat Indonesia?
Di tengah badai isu dan diskriminasi, Presiden Jokowi pada masanya tampil gagah. Ia memimpin perjuangan mati-matian demi kedaulatan sawit dan kesejahteraan pekebun rakyat di mata dunia.
Sawit ini adalah "pasukan khusus" yang membuat neraca perdagangan non-migas kita selalu surplus, sehingga rupiah kita lebih kuat dan ekonomi kita lebih stabil.
Program Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar pengeluaran, tetapi investasi jangka panjang yang paling strategis dan paling ambisius yang pernah dilakukan Indonesia.
Badai produk dari China mengancam industri tekstil Indonesia. Namun, dalam sebuah nego strategis, Prabowo berhasil menang, mengubah ancaman menjadi peluang emas bangkitnya industri tekstil
Mengapa setelah 25 tahun, otonomi daerah belum memajukan Indonesia? Analisis kritis kegagalan Pilkada langsung, dominasi partai, dan solusi untuk pemimpin daerah yang kompeten & akuntabel.
Pernahkah kamu curiga Google AI ambil kontenmu tanpa kredit? Mari kita ungkap dampak AI Overviews pada blogger kecil di Indonesia—dari kesal hingga harapan! Baca selengkapnya!
Apakah bawang putih benar sembuhkan kanker? Ungkap fakta di balik klaim berlebihan di medsos akibat impor 99% dari Tiongkok. Baca manfaat nyata dan waspada hoaks!
Harga Bitcoin terus naik, sebagian dipicu oleh jutaan BTC yang hilang. Fenomena ini membuka peluang unik sekaligus tantangan yakni perburuan digital alamat Bitcoin yang tak lagi aktif.